Sudah setengah tahun lewat di 2020 ini banyak sekali perubahan yang di hadapi, baik itu cara hidup dikarenakan adanya wabah global / pandemik virus Corona dan cara orang bekerja pun ikut berbeda dari sebelumnya.
Sebagian orang yang dulunya cukup bekerja secara offline, sekarang sudah mulai menambah jaringannya di online atau bahkan meninggalkan cara yang lama dan cukup bekerja secara online saja.
Pastinya sebagian besar masyarakat sudah menggunakan jaringan internet untuk segala urusan kehidupannya, tentunya tidak luput juga dunia bisnisnya.
Misal saja usaha online yang paling mudah dijalankan saat ini adalah dropshipping, sebuah pekerjaan yang cukup mudah dan tidak memerlukan modal yang besar.
Mayoritas pemain dropship juga masih memiliki pekerjaan tetap lainnya.
Mengingat bisnis ini sangatlah fleksibel dan tidak ada keterikatan dengan tempat serta waktu, jadi mau dikerjakan kapanpun dimanapun juga bisa.
Lantas apakah di saat sekarang dan mungkin sampai kedepannya dropship ini masih tetap eksis atau bahkan semakin banyak peminatnya?
Coba baca tren data jumlah pengunjung beberapa situs marketplace lokal di bawah ini.
Mengapa dikaitkan dengan marketplace?
Karena di situs itu sebagian besar para dropshipper menjalankan kegiatan jual beli dan tawar menawar barang dagangan.
Melihat perkembangan tren bisnis dropship di tahun 2020
Kita bisa memprediksi kemana arah bisnis online dropship ini berjalan untuk kedepannya melalui beberapa sumber data traffic website atau istilah paling gampangnya adalah data pengunjung situs.
Ranking marketplace lokal Indonesia
Peringkat dari sebuah situs bisa digunakan sebagai dasar untuk memprediksi perkembangan masa depan sebuah tren.
Kita bisa melihat bahwa dari 4 contoh situs tempat jual beli online ini semuanya masih di dalam ranking 100 besar untuk di negara Indonesia sendiri, artinya banyak dari masyarakat yang aktif mengunjungi situs marketplace itu.
Baik dari sisi pembeli, penjual dan dropshipper pun berinteraksi di dalam situs - situs tersebut.
Perlu diketahui ranking 100 besar di negara sendiri itu tidaklah mudah, karena pesaing - pesaing yang ada mayoritas adalah situs perusahaan besar.
Jumlah situs rujukan menuju marketplace lokal
Refrensi dari situs lain pun juga menentukan seberapa ramai pengunjung website tersebut.
Rujukan menuju situs marketplace ini bisa bersumber dari link yang dibagikan oleh masing - masing pengguna, baik itu di sosial media seperti Facebook atau menuliskan URL halaman toko di sebuah blog.
Jadi bisa di lihat juga kalau tempat jual beli online saat ini sangatlah ramai pengguna, hingga para penjual pun secara tidak langsung turut membantu meningkatkan pengunjung hanya semata - mata agar toko mereka juga ikut kebanjiran traffic.
Mendapat pengunjung banyak sama dengan tingkat penjualan akan naik juga, setelah itu barulah para pelaku dropship mengincar toko mana saja yang ramai dan layak dijadikan sebagai suppliernya.
Kesimpulan
2 data informasi di atas bisa menunjukkan bahwa aktifitas jual beli online tidak menurun atau padam.
Tempat jual beli online bersistem yang di kenal dengan istilah marketplace ini adalah terobososan di dunia perdagangan dunia maya.
Semua orang baik itu pembeli, penjual dan bahkan makelar online (dropshipper) turut memanfaatkan fasilitas jual beli ini.
Maka bisa diperkirakan untuk kedepannya bisnis dropship ini tidak akan tumbang.
Bagaimana dengan perubahan sistem jual beli di marketplace yang mempersulit dropshipper?
Itu juga tidak akan menjadi penghalang yang membuat mereka berhenti, selalu ada jalan lain untuk permasalahan resi otomatis dari marketplace.
Jadi bagi yang ingin mencoba memulai bisnis dropship kuncinya jangan langsung patah semangat apabila mendapatkan informasi tentang sulitnya dropshipping di tahun 2020 ini.
Artikel ini ditulis oleh :
Comments
Post a Comment
1. Berkomentarlah dengan sopan.
2. Berdiskusilah dengan bijak.
3. Dilarang SPAM.
4. Dilarang SARA.
5. Dilarang menuliskan tautan link aktif.